The Prophet's Birthday is a Moment for SIKIA Students to Emulate the Prophet's Struggle

3 min read

BERITA SIKIA– Menutup rangkaian kegiatan akhir September Komikat Kerohanian Islam (KKI) Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) UNAIR mengadakan Kegiatan Maulid Nabi pada Sabtu, 30 September 2023 di Mushola SMA Giri. Tujuan merayakan  maulid adalah untuk mengingat kembali sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan mengambil teladan kehidupan bagi peserta yang hadir. Acara maulid nabi dihadiri oleh 50 jamaah yang terdiri dari delegasi angkatan dari program studi yang ada di SIKIA, UKM IMAM Poliwangi, serta demissioner KKI.  Berkumpulnya mahasiswa lintas program studi dan teman-teman mahasiswa dari UKM IMAM Politeknik Negeri Banyuwangi menjadi kesempatan mempererat persaudaraan dengan sesama.

Kegiatan maulud tahun ini memiliki tema “Mengenang Kisah Perjuangan Rasulullah SAW untuk Meneladani Akhlak Beliau sebagai Bekal Generasi Muda yang Islami dan Unggul”. Penceramah diisi oleh Ustadz Fathurrahman, pengasuh pondok pesantren Bulusan, Banyuwangi.

“Nabi Muhammad yang lahirnya sudah sempurna saja masih bersikap rendah hati, pantaskah kita umat Rasulullah masih sombong dan berbangga diri?” tanya ustadz Faturrahman.

Ustadz Faturrahman menekankan agar sebagai mahasiswa tetap rendah hati dan tidak memandang orang lain dari hal-hal duniawi. Hal yang membedakan manusia satu dengan lainnya adalah akhlak, dan Rasulullah merupakan teladan akhlak sempurna manusia di muka bumi.

Mengambil hikmah perjuangan Nabi Muhammad tidak lepas dari sifat sabar. Oleh karena itu, generasi muda harus bisa mengendalikan gejolak jiwa dengan kesabaran dan rasa tawakal kepada Allah SWT. Generasi muda muslim saat ini merupakan pembawa amanah pergerakan risalah kebaikan yang telah diajarkan Rasulullah. Sehingga, sabar dan tawakkal menjadi bekal untuk seorang hamba dalam menghadapi ujian kehidupan dunia.

Meneladani Rasulullah Muhammad SAW erat dengan sifat sidik, amanah, fathonah, dan tablig. Sidik artinya orang yang jujur, amanah adalah dapat dipercaya, fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas, dan tablig artinya orang yang menyampaikan. Ustadz Faturrahman menyampaikan bahwa perbedaan kondisi sosial masyarakat sekarang dan zaman jahiliah tidak menjadi halangan bagi mahasiswa untuk mengamalkan teladan nabi. Karena sejatinya esensi kebenaran dan kebatilan adalah sama, namun hadir dalam bentuk yang berbeda. Perbuatan batil yang bernilai dosa, akan selamanya bernilai dosa kapanpun masanya. Begitu juga dengan nilai kebenaran. Risalah kebenaran yang disampaikan Rasulullah akan selamanya bernilai pahala sekaligus kebaikan bagi semesta alam. Era jahiliah penegakan tauhid dilakukan dengan memerangi kaum kafir. Namun saat ini menegakkan agama Allah adalah dengan mengendalikan nafsu diri dan senantiasa memberi teladan kebaikan seperti akhlak Rasulullah.

“Kegiatan maulid berjalan dengan lancar, meriah dengan segala kesederhanaannya, peserta pun antusias dalam melakukan tanya jawab banyak hal yang bisa diambil nilai positif dari kegiatan maulid nabi, terutama obat untuk batin kita” ujar Diniah Ketua KKI 2023.

Penulis: Fania Aulia Rahma

Editor: Avicena C. Nisa

source
https://unair.ac.id/

You May Also Like

More From Author