Liverpool Students Explore Banyuwangi for a Week with SIKIA UNAIR

3 min read

BERITA SIKIA – Didapuk sebagai salah satu kampus internasional terkemuka di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) pada tahun 2023 ini menempati peringkat 345 kampus dunia versi QS World University Rankings®. Salah satu program internasionalisasi yang dilakukan adalah student mobility dimana mahasiswa UNAIR diberi kesempatan untuk berkegiatan di luar negeri baik part time maupun full time, atau mahasiswa luar negeri dalam pula berkegiatan di dalam kampus UNAIR. Salah satu kegiatan student mobility yang baru-baru ini dilakukan adalah 12 mahasiswa Liverpool John Moores University (LJMU) United Kingdom yang berkunjung ke Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam UNAIR (SIKIA) untuk melakukan sejumlah aktivitas.

Eksplorasi Banyuwangi

Selama 6 (enam) hari di Banyuwangi pada 3-8 Juli 2023, mahasiswa dari LJMU melakukan beragam kegiatan pengayaan mulai dari pengenalan budaya setempat, aktivitas outdoor, site visit, dan lainnya. Pada hari pertama sampai ketiga, mahasiswa LJMU melakukan pengenalan dengan staf di kampus, merasakan suasana pedesaan dengan menaiki ATV Capas di Desa Paspan Glagah, turut membantu pelaksanaan Posyandu di Kemiren, menikmati wisata bawah laut Bangsring Underwater dan Pulau Tabuhan, hiking ke Ijen, dan merasakan makanan khas dengan cooking class di Osing Deles.

Dokumentasi : ISTIMEWA

Pada hari keempat dan kelima, mahasiswa LJMU beserta staf dari SIKIA UNAIR yang berjumlah total 22 orang melakukan petualangan untuk melihat kehidupan liar hewan di Sukamade. Meskipun dalam kondisi yang tidak ideal karena hujan, debit sungai yang tinggi, dan jalan yang longsor, tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk mengikuti seluruh aktivitas di Sukamade mulai dari melihat Penyu bertelur pada pukul 20.00 dan melepas tukik di keesokan harinya.

Bahkan Sebagian besar dari mereka memilih untuk tidur ditenda daripada di homestay yang disediakan karena menariknya konsep adventure yang ditawarkan pengelola. Terdapat hal tak terduga terjadi karena getek yang dipakai untuk berangkat menyebrang sungai arah basecamp hanyut. Petualangan untuk kembali pulang menjadi tantangan tersendiri karena harus dilakukan dengan menyebrang 3 sungai dan tracking dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 10 Km.

Hari keenam, agenda diisi dengan kegiatan budaya yang terpusat di Kemiren, yakni membuat makanan tradisional seperti kucur dan tape bontot, mengenal batik Banyuwangi dan pakaiannya, tradisi tumpeng sewu, serta malamnya ditutup dengan pertunjukan Tari Gandrung dan semua mahasiswa LJMU turut berinteraksi dengan ikut menari. Di tengah agenda di Kemiren, Pemkab Banyuwangi memberikan surprise agenda dengan mengundang mereka untuk menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) sebagai tamu VIP di Gesibu Blambangan.

Senang berada di Banyuwangi

Dokumentasi : ISTIMEWA

Isaac, mahasiwa level 5 LJMU jurusan Sport and Exercise Sciences memberikan testimoni mengaku senang seminggu di Banyuwangi sebagai sebuah pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan. “You personally have made this week such an enjoyment for us all and we’ve made memories that will last us a lifetime”, ungkap Isaac kepada Bintang sebagai manajer agenda.

Dia juga berharap bahwa kepergiannya dari Banyuwangi bukan sebuah perpisahan karena berencana akan kembali lagi setelah kelulusan. Senada dengannya, Abbie Taylor mahasiwa level 5 LJMU jurusan hukum mengutarakan apresiasinya atas seminggu yang tidak akan pernah dilupakan dan berharap bisa Kembali lagi. “Fingers crossed we will see you all soon”, tambah Abbie.


Penulis : Itang
Editor: Jasmine Indah

source
https://unair.ac.id/

You May Also Like

More From Author