Sharing Research Information and Product Innovation with LPT UNAIR

2 min read

BERITA SIKIA – Riset menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyongsong kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan potensi Banyuwangi, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) terus berkembang terus melakukan perbaikan dan pengembangan riset. Melalui kegiatan Sharing Informasi Penelitian dan Produk Inovasi pada Kamis(10/8/2023) di Ruang Sidang, Kampus SIKIA Giri. SIKIA bersama dengan Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi riset mulai dari sumber daya manusia maupun alam.

Akses Riset Civitas Akademika SIKIA di LPT

Wakil Direktur Bidang Akademik SIKIA, Dr Rahardian Indarto Susilo dr Sp BS(K) menuturkan SIKIA terus berkolaborasi dengan berbagai lembaga internal UNAIR dalam memenuhi setiap targetnya. Hadirnya Tim LPT UNAIR membawa angin segar terhadap informasi penggunaan laboratorium dan peralatan riset canggih yang ada di tempatnya.

“Berbagai hal yang dapat dikolaborasikan bersama akan kami lakukan. Seperti pemenuhan peralatan lab yang harus didampingi SDM mumpuni dengan biaya maintenance yang mahal,” tuturnya.

Sebagai bagian Universitas Airlangga, Mahasiswa maupun dosen SIKIA tetap dipastikan mendapatkan akses terhadap berbagai laboratorium di lingkungan Lembaga Penyakit Tropis. Salah satunya lewat kegiatan magang berbiaya terjangkau dengan jangka waktu mulai dari 3 minggu hingga 3 bulan. Tak perlu risau, dalam pemenuhan akomodasi penginapan mahasiswa akan dibantu penyediaan ruang asrama yang berada di lingkungan Lembaga Penyakit Tropis. Bagi mahasiswa dengan mengisi formulir di laman ataupun datang langsung ke LPT yang berada di Kampus UNAIR Mulyorejo, Kota Surabaya.

Prof Dr Fedik Abdul Rantam, DVM saat menjelaskan tentang hilirisasi produk penelitian kepada mahasiswa dan peneliti di SIKIA. Foto: UKIP

Unit Cost Menjadi Unit penghasil

Sekretaris LPT UNAIR, Prof Dr Fedik Abdul Rantam, DVM mengatakan kini Universitas Airlangga telah menyongsong visi dari Research University menjadi entrepreneurship University. Hal tersebut mendorong manajemen pengelolaan menjadi pelayanan kepada masyarakat dengan sirkulasi ekonomi.

“Kita dituntut tak lagi research university tapi juga menjadi entrepreneur univ yang dibuktikan dengan capaian hasil penelitian ke hilirisasi,” katanya.

Dengan didukung oleh 56 peneliti, laboran, dan administrasi, LPT menyediakan berbagai layanan diagnostik dan riset berstandar dalam bidang tropical diseases. Dengan pengelolaan profesional, LPT telah membuktikan diri lewat pengembangan vaksin Covid-19 yang telah diproduksi bersama dengan industri.

Lewat diskusi yang dilakukan, SIKIA berkomitmen dalam mendorong efisiensi manajemen dalam pemenuhan proses riset yang dilakukan. Salah satunya adalah pengembangan laboratorium berstandar eksplorasi untuk mengembangkan institusi yang mandiri finansial.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Avicena C. Nisa

source
https://unair.ac.id/

You May Also Like

More From Author