The Story Behind the HMKH x Baluk Bird Chirping Contest

2 min read

BERITA SIKIA – Mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam terus bereksplorasi dan bersinergi dengan berbagai pihak di tengah masyarakat Banyuwangi. Terbaru, Divisi Fowl Care Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH) Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) UNAIR Banyuwangi berkolaborasi dengan Komunitas Baluk BC hadirkan lomba kicau burung. Kompetisi itu diadakan pada hari Minggu (13/8/2023) di Gantangan milik komunitas tersebut dengan diikuti oleh masyarakat penghobi kicau burung dari berbagai wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Burung kicau menjadi satu dari banyak hewan dengan penghobi dan penggemar yang loyal. Namun secara ranah veteriner, belum banyak profesional yang berkecimpung dalam dunia tersebut. Sehingga salah satu pendekatan agar mahasiswa dapat belajar terkait ilmu kicau burung adalah bersinergi dan bergabung dalam kegiatan komunitas tersebut. Bentuk akademisi belajar kepada praktisi langsung dunia kicau merupakan salah satu edukasi yang memiliki timbal balik berkelanjutan. Mereka juga dapat merangkul penghobi burung kicau di tengah perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Suasana keriuhan kicau burung di lokasi gantangan Baluk BC Banyuwangi. Foto: author

Bertempat di Gantangan Baluk BC Banyuwangi, Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan SIKIA mengirimkan delegasi sebanyak tujuh mahasiswa dari Program Studi Kedokteran Hewan. Delegasi tersebut diketuai oleh Ghulam Naufal dari angkatan 2021. Pihaknya bertugas mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan selama kompetisi berlangsung. Sedangkan pihak komunitas mengarahkan operasional kegiatan. Kompetisi tersebut membuka tujuh kelas dengan lima jenis burung berbeda.

Dalam kesempatan tersebut, mereka juga belajar lebih dalam terkait tata cara penilaian kicau burung. Tata cara penilaian tersebut merupakan rahasia dapur dari juri terkait. Nantinya, harga burung kicau yang menjadi pemenang akan semakin meningkat.

Baca juga: PPK HMKH x MIMAKUA SIKIA UNAIR Buka Kegiatan PPK Desa Telemung, Kalipuro, Banyuwangi

Secara keseluruhan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan pengalaman baru dari ranah perkicauan yang cukup terbatas informasinya dibangku perkuliahan. Sehingga mereka mendapatkan pengetahuan baru dari tata cara menilai burung yang bagus dan bernilai jual tinggi di komunitas. Proses panjang harus dilakukan oleh pemilik untuk merawat burung tersebut hingga dapat menjadi juara dalam berbagai kompetisi.

Disisi lain, ranah burung kicau belum banyak dieksplorasi oleh dunia veteriner secara luas. Padahal banyak orang yang menjaga, merawat, dan menjadikan burung kicau sebagai komoditas kompetisi bernilai tinggi. Sehingga peran dokter hewan juga harus hadir dalam memberikan penyuluhan terkait penggunaan animal welfare dalam perawatan hingga memberikan pelayanan kesehatan pada burung kicau. Bersama komunitas masyarakat, HMKH SIKIA UNAIR siap terus bersinergi hadirkan manusya mriga satwa sewaka.

Penulis: Putri Laura Faradina

Editor: Avicena C. Nisa

source
https://unair.ac.id/

You May Also Like

More From Author