Vibrant Soft Launching of Eduwisata Santen Island, SIKIA Holds Children's Competition

3 min read

BERITA SIKIA – Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi telah sukses melaksanakan soft launching green house yang merupakan bagian dari eduwisata Pulau Santen pada Minggu (22/10/2023). Dalam menyemarakkan kegiatan tersebut, SIKIA menghadirkan berbagai lomba yang berfungsi dalam meningkatkan keaktifan, keberanian dan motorik anak. Sekaligus menjadi salah satu bentuk percontohan kegiatan edukasi yang dapat diterapkan dalam wahana konsep eduwisata Pulau Santen pada saat event tertentu. Tepat setelah pemotongan pita, perlombaan pun dimulai dengan diikuti oleh anak dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah dasar (SD).

Antusiasme anak-anak ikuti beragam lomba saat pembukaan eduwisata Pulau Santen

Lomba Mewarnai

Lomba mewarnai bertemakan konservasi penyu diadakan di selasar gazebo Pantai Pulau Santen. Dengan diikuti oleh 16 anak dari jenjang TK, sesi perlombaan itu dipandu oleh Farisya dan Oktario Dinansa dari Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat angkatan 2021. Kreativitas anak-anak ditampilkan lewat setiap goresan pensil ataupun krayon yang mereka ayunkan. Dari perlombaan ini, terdapat tiga pemenang yang memperoleh piala dan piagam penghargaan.

Lomba Sendok Kelereng

Lomba kali ini memerlukan keseimbangan dan kecepatan agar peserta dapat memindahkan kelereng menggunakan sendok yang digigit. Kelereng tersebut juga tak boleh jatuh jika peserta tak ingin kembali mengulang dari posisi start. Peserta sebanyak 7 orang itu yang merupakan anak seusia SD berlomba-lomba sebagai yang tercepat mengumpulkan 5 kelereng di babak penyisihan masuk ke ronde final. Sedangkan di ronde final terdapat dua orang yang berkompetisi untuk memasukkan 10 kelereng di garis akhir.

Lomba Estafet Batu Bata

Dipandu oleh Almer Lutfi dan Marcella Jessica Hartamoro dari Program Studi Kedokteran Hewan Angkatan 2020, lomba batu bata membutuhkan ketangkasan bagi tiap pesertanya. Karena peserta tercepat yang memindahkan batu batanya melewati garis akhir, maka itulah pemenangnya. Peserta adalah anak jenjang SD yang berjumlah total 12 anak. Mereka hanya diperbolehkan untuk memindahkan batu bata dengan menginjakan kaki dalam posisi jongkok. Sehingga beberapa diantaranya kesulitan menyeret batu bata dari pasir pantai itu hingga mencapai garis finish. Namun beberapa peserta juga sangat bersemangat hingga batu bata tersebut pecah sebelum mencapai akhir.

Lomba Perkalian

Lomba perkalian diikuti oleh peserta jenjang SD sebanyak 15 orang. Mereka beradu logika dan perhitungan cepat antara satu dengan lainnya. Tiap peserta diharuskan memberikan suit dengan sejumlah jari. Lalu mereka harus mengalikan angka dari jumlah jari yang ditunjukkan lawan dan dirinya. Dipandu langsung oleh Almer lutfi dan Ariel Kusumawardani dari Program Studi S1 Kedokteran Hewan angkatan 2020, antusias dan ambisi peserta sangat terlihat. Terdapat 3 ronde mulai dari penyisihan, semifinal yang dilakukan 3 orang, dan final.

Lomba Makan Kerupuk

Lomba terakhir ini menjadi perlombaan yang diselenggarakan paling akhir. Keseruan tersaji karena perlombaan dilakukan secara serentak kepada seluruh peserta. Mereka harus saling berpacu menghabiskan kerupuk yang tergantung dengan terpaan angin laut syahdu di Pantai Pulau Santen saat sore hari.

Bagi peserta yang belum mendapatkan predikat pemenang, mereka tetap tampak senang dan antusias selama mengikuti perlombaan yang dilaksanakan tepat di tepi pantai Selat Bali itu. Mereka juga bahagia saat diberikan snack selepas perlombaan. Kegiatan tersebut adalah rangkaian program Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan dari dalam inisiasi kader wisata Pulau Santen oleh Program Studi S1-Kedokteran Hewan dan Kesehatan Masyarakat SIKIA UNAIR Banyuwangi.

Penulis: Alfian Dzaka Fadhil Ramadhan

Editor: Avicena C. Nisa

source
https://unair.ac.id/

You May Also Like

More From Author