BERITA SIKIA- Kamis (27/07/2023)Kemampuan menulis ilmiah menjadi syarat kelulusan mahasiswa di jenjang diploma, sarjana, hingga doktoral. Menjadi mahasiswa tampaknya belum lengkap jika belum memiliki publikasi ilmiah. Begitu juga dengan mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga. Tiga program studi di SIKIA UNAIR juga menyarankan mahasiswanya agar memiliki artikel ilmiah yang terbitkan di jurnal nasional. Publikasi jurnal ilmiah menjadi acuan bagi akademisi untuk menunjukkan eksistensinya dibidang penelitian.
Salah satu dosen prodi Kedokteran Hewan SIKIA Unair drh. Faisal Fikri, M.Vet merupakan pengajar sekaligus peneliti yang langganan publikasi di jurnal nasional dan internasional. Artikel yang ia tulis bersama tim penelitiannya bahkan tembus ke jurnal terindeks Scopus Q1. Pangajar asal Kota Udang tersebut sehari-hari juga bertugas sebagai tim editorial Jurnal Medik Veteriner. Menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penulis ketika mendaftarkan tulisannya ke jurnal. Berikut kiat sukses agar diterima publikasi di jurnal nasional.
Perhatikan cakupan keilmuan jurnal yang dituju
Pertama yang wajib diperhatikan penulis adalah memperhatikan fokus keilmuan dari sebuah jurnal. Pastikan apakah sudah sesuai dengan tema besar artikel yang akan disubmit. Langkah ini penting dilakukan agar penulis tidak ditolak tim jurnal ditahap awal. Sebagai penulis pemula, mahasiswa disarankan membaca dengan teliti cakupan keilmuan terlebih dahulu.
Detail ketentuan submit artikel
Selanjutnya ketahui juga jenis artikel yang akan didaftarkan. Ada 3 tipe artikel yaitu artikel riview, case report, dan original research. Masing-masing tipe memiliki gaya kepenulisan, dan yang tidak kalah penting template artikel. Penulis harus jeli membuat detail kelangkapan artikel seperti gaya sitasi, penulisan bibliografi atau daftar pustaka, dan peer review process. Sebaiknya membaca dengan teliti bagian editorial policies dan submissions di website jurnal yang diinginkan. Mengunduh panduan serta membaca dan melihat model penulisan diterbitan sebelumnya.
Originalitas dan bobot analisa data yang disajikan
Agar lolos publikasi jurnal nasional bobot analisis dan penyajian data harus memberikan gambaran tingkat kebaruan (novelty) dan urgensi permasalahan yang diangkat dipenelitian. Perhatikan juga komentar dan masukan yang diberikan editor. Setelah editor menilai artikel memenuhi syarat tersebut, tahap selanjutnya adalah melakukan cek similarity. Jumlah maksimal cek similarity artikel jurnal nasional di Indonesia adalah 20% sesuai ketentuan Kemendikbudristek.
Baca juga: 5 Tips Agar Lolos Hasil Cek Similarity untuk Mahasiswa SIKIA
Civitas akademik SIKIA bisa memanfaatkan Turnitin yang telah dilanggan UNAIR untuk memeriksa tingkat kesamaan artikelnya sebelum benar-benar submit. Tujuan tim editorial adalah memastikan artikel yang diterbitkan tidak plagiat dan penemuan original yang didapat peneliti. Diversitas penulis menjadi nilai tambah agar bisa accepted ke jurnal nasional bereputasi.
Aktifkan notifikasi email
Author sering terlewat dalam merevisi dikarenakan pemberitahuan email tidak aktif maupun masuk spam. Padahal komunikasi kepada penulis biasa dilaksanakan melalui surel. Oleh karena itu, penulis diharapkan rajin memeriksa email dan aktif bertanya melalui kontak jurnal jika dirasa dalam peer review proses melebihi jatuh tempo.
Terakhir, Faisal menambahkan agar mahasiswa tidak takut mendaftarkan artikel ilmiahnya ke jurnal nasional bereputasi yang telah terindeks SINTA.
“Sebaiknya sudah mulai latihan menulis disemester awal, membuat artikel-artikel ringan yang ada kaitannya sama keilmuan masing-masing. Jadi, sudah ada persiapan publikasi ketika mendekati semester akhir. Tidak gupuh saat yudisium karena belum punya publikasi”. Ungkap dosen kedokteran veteriner tersebut.
Penulis: Avicena C. Nisa
Editor: Jasmine Indah
source
https://unair.ac.id/
